JAMBI – Banyak yang menyayangkan jika benar pernyataan Ketua Persatuan Keluarga Sarolangun Jambi (Perkasa) Alexander mengatakan, Perkasa sudah menetapkan arah politiknya di Pilwako Jambi 2024.
Seperti diketahui, Alexander menegaskan, Perkasa secara bulat akan mendukung Dr Maulana sebagai Wali Kota Jambi. Dukungan itu tersebar luas di media online.
Penolakan terhadap statmen tersebut datang dari tokoh Sarolangun yang bermukim di Kota Jambi.
Sementara itu, Dr Dedek Kusnadi pengamat kebijakan public dan politik sangat menyayangkan terkait statmen tersebut.
Menurutnya, Perkasa itu adalah organisasi, ada aturannya, dan tidak boleh sembarangan mendukung calon kepala daerah tanpa ada persetujuan dari pengurus.
Menurut Dr Dedek Kusnadi, seharusnya apapun keputusan yang mengatasnamakan organisasi harus dimusyawarahkan.
“Jangan asal bicara mendukung calon kepala daerah. Kalau memang atas nama pribadi mendukung ya terserah,” ujar akademisi ini yang juga asli Putera Sarolangun dan menetap di Kota Jambi.
Menurut Dr Dedek Kusnadi, jika mendukung calon kepala daerah itu hak semua orang. Namun, itu didasari atas nama pribadi bukan organisasi.
“Sangat kita sesalkan kalau organisasi dibawa ke ranah politik dan mendukung calon kepala daerah tanpa ada rembuk sebelumnya,” katanya.
Sebelumnya, tokoh dari Sarolangun Raja Indra dan Evi Suryadi menyayangkan hal itu.
Raja Indra menyayangkan jika memang benar Alexander sebagai Ketua Perkasa mengklaim Perkasa mendukung Maulana di Pilwako Jambi.
Menurut Raja Indra, masyarakat Sarolangun itu tersebar di 11 kecamatan, 9 kelurahan 149 desa, dan banyak juga yang tinggal di Kota Jambi. Ia tidak setuju kalau organisasi seperti Perkasa dibawa-bawa ke politik.
"Janganlah Perkasa itu dibawa ke politik. Kalau pribadi bang Alex mendukung calon wali kota, ya terserah dia. Jangan bawa-bawa nama organisasi," ujarnya.
Raja Indra bilang, ia dan keluarga besarnya tidak akan mendukung calon wali kota seperti yang dikatakan ketua Perkasa. "Keluarga saya di Kota Jambi punya calon sendiri," ujarnya.
Sementara itu, warga asli Sarolangun yang tinggal di Kota Jambi Evi Suryadi mengatakan hal yang sama.
Menurutnya, nama organisasi itu Persatuan Keluarga Sarolangun. Jika ada orang yang masih terhitung bagian dari Keluarga Sarolangun, itu yang harusnyo didukung.
"Kok mendukung atas namo organisasi kedaerahan, seharusnya kita malu. Kalo tidak rubah saja organisasi ini jadi partai politik," ujarnya.
"Seharusnya malu kita sama almarhum Pak Bachtiar yang jelas-jelas orang Sarolangun. Calon Wali Kota Jambi H Abdul Rahman itu menantu Bachtiar. Sayo dak masalah Alex mau dukung siapapun. Silahkan, tap jangan mengatasnamokan Keluarga Sarolangun," sambungnya.
Evi bilang, jika Perkasa mau mendukung calon kepala daerah yang masih ada hubungan keluarga dengan orang Sarolangun, itu wajar.
"Seperti contoh kalau dukung Haris saya tidak protes, karena Haris anak HBA dan HBA tu tetuo Orang Sarolangun di Jambi," katanya lagi.
Evi Suryadi menegaskan, jika orang Sarolangun di Kota Jambi mau mendukung Maulana silakan, karena itu hak. "Tapi jangan mengatasnamokan Keluarga Sarolangun," pungkasnya.(*)